Senin, 22 Agustus 2016

JANGAN MENUHANKAN TUHAN SELAIN ALLAH



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Jangan pernah menuhankan uang, karena uang bukanlah Tuhan, namun masih banyak orang yang ucapanya memaknai dosanya itu lebih besar dari perbuatanya. Sebagai contoh jika kita bertanya kepada seorang pelacur, mengapa dia mencari nafkah dari perbuatan yang melanggar syariat Allah. Jawabannya singkat dan relatif, namun terselip kalimat yang menguras hati sampai meneteskan air mata pada saat itu, “ kalau gak kayak gini gimana kasih makan anak di rumah”. Astaghfirullah. Seakan dia berbicara, berprilaku tak ada Allah dalam kehidupannya. Hasil wawancara tersebut nyata tanpa rekayasa, di tahun 2012 saya menemani teman saya untuk melakukan survei yang akan di publikasikan pada blognya tentang maraknya dunia malam di salah satu taman yang terletak di kota M, maaf saya tidak bisa menyebutkan nama kota dengan jelas. Namun sangat miris banyaknya insan di dunia ini yang menuhankan uang dalam kehidupan.


أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ


Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)” (QS. An Naml: 62)
Padahal telah jelas dalam Al-Qur'an, ada 4 cara Allah SWT memberi rezeki kepada makhluk-Nya:
Tingkat rezeki pertama, yaitu yang dijamin oleh Allah :

“Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.”(QS. Hud: 6). Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.
Tingkat rezeki kedua, yaitu yang didapat sesuai dengan apa yang diusahakan :

“Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya” (QS. An-Najm: 39).
Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Jika ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang dia itu muslim atau kafir.
Tingkat rezeki ketiga, yaitu rezeki lebih bagi orang-orang yang pandai bersyukur :

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Inilah rezeki yang disayang Allah. Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan mendapat rezeki yang lebih banyak. Itulah Janji Allah! Orang yang pandai bersyukurlah yg dapat hidup bahagia, sejahtera dan tentram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah tambahkan selalu.
Tingkat rezeki keempat, yaitu rezeki istimewa dari arah yang tidak disangka-sangka bagi orang-orang yang bertakwa dan bertawakal pada Allah SWT :

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS.Ath-Thalaq:2-3)

Rezeki yang ke empat ini adalah rezeki yang istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya. Rezeki ini akan Allah berikan dari arah yang tidak disangka-sangka. Mungkin disaat seseorang berada dalam kondisi sangat sangat membutuhkan. Atau bisa juga datang disaat .
Masihkah diantara kita hendak menuhankan Tuhan selain Allah SWT ?, begitu besar nikmat Allah yang dapat kita rasakan selagi kita tetap bersamanya dan terus menyertakan langkah kita bersama Allah SWT.  

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

2 komentar:

  1. Allahuakbar,Fabiayyi aalaa'i rabbikuma tukadzdzibaan.maka nikmat tuhanmu yg manakah yg kmu dustakan?

    BalasHapus
  2. terima kasih untuk komentarnya, semoga kita selalu mensyukuri segala kenikmatan yang di berikan Allah SWT

    BalasHapus