السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
Ini adalah kisah nyata dari Amerika Serikat (US). Pengalaman
nyata seorang muslimah asal asia yang mengenakan hijab.
Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman. Suasana jalan setapak agak sepi. Dia melewati short cut yang agak gelap seorang diri. Pada saat ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria kaukasian, pasti orang amerika pikirnya. Tapi perasaan wanita ini sedikit karena sekilas raut pria itu agak mencurigakan seolah ingin mengganggunya.Dia berusaha tetap tenang dan membaca ayat Qursy, dia lanjutkan dengan terus membaca berulang-ulang seraya bersungguh-sungguh memohon perlindungan Allah swt.
Meski tidak mempercepat langkahnya, ketika ia melintas di depan pria berkulit putih itu, ia tetap berdoa. sekilas ia melirik ke arah pria itu, orang itu asik dengan rokoknya dan seolah tidak memperdulikannya, (Alhamdulillah serunya dalam hati). Keesokan ia lihat berita kriminal, seorang wanita melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam dan wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya dilorong gelap tersebut karena begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintasi jalan shorcut itu. Hati muslimah inipun tergerak karena wanita tadi melintas jalan shorcut tersebut hanya beberapa menit setelah ia melintas di sana. Dalam berita itu dikabarkan wanita itu tidak bisa mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca, dari beberapa orang yang dicurigai polisi.
Muslimah inipun memberanikan diri datang ke kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia bisa mengenali sosok pelaku pelecehan kepada wanita tersebut, karena ia Menggunakan jalan yang sama sesaat sebelum wanita tadi melintas.Melalui kamera rahasia akhirnya muslimah inipun bisa menunjuk salah seorang yg diduga sebagai pelaku,ia yakin bahwa pelakunya adalah pria yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok. Melalui interogasi polisi akhirnya orang yang diyakini oleh muslimah tadi mengakui perbuatannya. tergerak oleh rasa ingin tau, muslimah ini menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi.
Muslimah : Apa kau melihat saya, saya juga melewati jalan itu beberapa menit sebelum wanita yang kau perkosa itu? mengapa anda hanya menggangunya tapi tidak menggangguku ? mengapa anda tidak berbuat apa apa padahal waktu itu aku sendirian ?
Penjahat : tentu saja saya melihatmu malam tadi, anda berada disana malam tadi beberapa menit sebelum wanita itu,saya tidak berani mengganggu anda, saya melihat ada dua orang besar dibelakang anda pada waktu itu. Satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda.
Muslimah itu tidak bisa melanjutkan kata-katany. Rasa penuh syukur dan terus mengucap alhamdulillah. Dengkulnya bergetar mendengar penjelasan pelaku kejahatan itu, ia langsung menyudahi pertanyaannya dan minta diantar keluar dari ruang itu oleh petugas polisi.
Dalam hatinya tiada henti bersyukur kepada Allah, “ Ya Allah terimakasih ”. Mungkin itulah perlindungan dan hikmah karena ia tiada berhenti membaca ayat Qursy selama ia ketakutan dalam perjalanan pulang tersebut.
Maha kuasa Allah dengan segala keagungan dan KebesaraNya, semoga kita selalu dalam Lindungan Allah dan senantiasa mendarah dagingkan Ayat – ayat Allah dalam diri kita.
Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman. Suasana jalan setapak agak sepi. Dia melewati short cut yang agak gelap seorang diri. Pada saat ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria kaukasian, pasti orang amerika pikirnya. Tapi perasaan wanita ini sedikit karena sekilas raut pria itu agak mencurigakan seolah ingin mengganggunya.Dia berusaha tetap tenang dan membaca ayat Qursy, dia lanjutkan dengan terus membaca berulang-ulang seraya bersungguh-sungguh memohon perlindungan Allah swt.
Meski tidak mempercepat langkahnya, ketika ia melintas di depan pria berkulit putih itu, ia tetap berdoa. sekilas ia melirik ke arah pria itu, orang itu asik dengan rokoknya dan seolah tidak memperdulikannya, (Alhamdulillah serunya dalam hati). Keesokan ia lihat berita kriminal, seorang wanita melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam dan wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya dilorong gelap tersebut karena begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintasi jalan shorcut itu. Hati muslimah inipun tergerak karena wanita tadi melintas jalan shorcut tersebut hanya beberapa menit setelah ia melintas di sana. Dalam berita itu dikabarkan wanita itu tidak bisa mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca, dari beberapa orang yang dicurigai polisi.
Muslimah inipun memberanikan diri datang ke kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia bisa mengenali sosok pelaku pelecehan kepada wanita tersebut, karena ia Menggunakan jalan yang sama sesaat sebelum wanita tadi melintas.Melalui kamera rahasia akhirnya muslimah inipun bisa menunjuk salah seorang yg diduga sebagai pelaku,ia yakin bahwa pelakunya adalah pria yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok. Melalui interogasi polisi akhirnya orang yang diyakini oleh muslimah tadi mengakui perbuatannya. tergerak oleh rasa ingin tau, muslimah ini menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi.
Muslimah : Apa kau melihat saya, saya juga melewati jalan itu beberapa menit sebelum wanita yang kau perkosa itu? mengapa anda hanya menggangunya tapi tidak menggangguku ? mengapa anda tidak berbuat apa apa padahal waktu itu aku sendirian ?
Penjahat : tentu saja saya melihatmu malam tadi, anda berada disana malam tadi beberapa menit sebelum wanita itu,saya tidak berani mengganggu anda, saya melihat ada dua orang besar dibelakang anda pada waktu itu. Satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda.
Muslimah itu tidak bisa melanjutkan kata-katany. Rasa penuh syukur dan terus mengucap alhamdulillah. Dengkulnya bergetar mendengar penjelasan pelaku kejahatan itu, ia langsung menyudahi pertanyaannya dan minta diantar keluar dari ruang itu oleh petugas polisi.
Dalam hatinya tiada henti bersyukur kepada Allah, “ Ya Allah terimakasih ”. Mungkin itulah perlindungan dan hikmah karena ia tiada berhenti membaca ayat Qursy selama ia ketakutan dalam perjalanan pulang tersebut.
Maha kuasa Allah dengan segala keagungan dan KebesaraNya, semoga kita selalu dalam Lindungan Allah dan senantiasa mendarah dagingkan Ayat – ayat Allah dalam diri kita.
Allahuakbar. Begitu besar kebesaran Allah
BalasHapusAllahuakbar. Begitu besar kebesaran Allah
BalasHapus:) Allahuakbar.. Allah maha besar
BalasHapus:) Allahuakbar.. Allah maha besar
BalasHapus